In memorian…..
Lelah yang kurasa…
bagaimana tidak enam jam sudah lamanya aku dan kakakku menunggu di pelataran ruang
tunggu pelabuhan. Sejak pukul empat pagi kami telah tiba di pelabuhan, satu jam
lebih awal dari waktu yang tertera di tiket yang kami pegang. Kami pun mengisi
waktu yang kosong itu dengan mengaji,dzikir serta istirahat dengan berbaring
bergantian sembari menjaga barang bawaan kami. Lapar, dahaga mulai menghampiri serta fisik yang
mulai drop akhirnya kami memutuskan untuk membatalkan puasa kami dengan niat
kami sedang safar.
Betapa stressnya kami saat
mengetahui bahwa jadwal kedatangan kapal yang akan kami tumpangi ternyata molor
sampai pukul 13.00. lagikah??? Menunggu..menunggu.. dan menunggu sembari terus
mengirimkan lantunan do’a teruntuk adindaku tercinta ‘’evi astuti’’ yang sudah
seminggu tak sadarkan diri. Yah.. memang perjalanan kami ke maumere ini
semata-mata untuk menjenguknya yang mungkin menurut kami merupakan salah satu
obat bagi kesembuhannya J
Tepat pukul 13.00 penumpang
tujuan larantuka di persilakan masuk ke ruang tunggu. Hmm.. senangnya hati akhirnya
bisa berangkat juga pkirku saat itu. namun sayang, ternyata sesampai di ruang
tunggu rupanya kapal yang di maksud belum jua tiba. Stress kembali menghampiri
detik demi detik ku menunggu munculnya kapal tersebut hingga pukul 15.00
barulah kapal sirimau yang akan kami tumpangi itu bersandar di pelabuhan
Makassar.
Setelah berhasil naik ke kapal
aku dan kakak segera mencari tempat untuk beristirahat karena tubuh ini sudah
benar-benar lelah. Kami mendapat tempat di dek dua,itupun di dapat dari hasil
transaksi yang menurutku ilegal. yah.. tidak apa-apa lumayan setidaknya bisa
baring-baringlah. Dan tepat pukul 17.00 kapal berangkat dengan tujuan
larantuka. Kami mengambil jalur ini karena kapal tujuan maumere masih dua
minggu lagi sedang keadaan evi semakin memburuk, mau naik pesawat tapi lagi
musim liburan jadi harganya melonjak tinggi.
Satu..dua.. tiga jam pelayaran..
jaringan untuk komunikasi mulai terputus.. ombak yang besar menghantam kapal
yang berukuran tidak terlalu besar ini membuat seakan kami berada di ayungan
raksasa.. di tambah posisi kami berada di dek dua yang mana dapat melihat ombak
secara langsung menghantam tubuh kapal. Mual, pusing menghampiri hamper semua
penumpang. Kulihat di sekelilingku yang
tadinya ada yang asyik bermain kartu,
ada yang sedang mendengar musik lewat handphone tiba-tiba pada membaringkan
tubuhnya.
Saat sedang berusaha untuk tidur
di tengah besarnya ombak tiba-tiba hpku berdering sms masuk 07 agust 12 kurang lebih pukul 20.00 WITA . ( kaget )entah mungkin jaringan nyasar pikirku.
Aku tidak tahu lagi apakah itu mimpi atau apa saat aku membaca di inbox dari
kakakku riswana yang isinya ‘’ cha, evi sudah meninggal’’.(air mataku kembali
jatuh saat ku mengetik tulisan ini) ’’innalillahi wa inna ilaihi rojiun’’
dengan tangan gemetar ku bangunkan kakakku yang rupanya telah berhasil untuk
tidur dan memberitahu mengenai kabar yang ku terima. Dengan sabar ia mencoba
menenangkan dirinya terus berdzikir dan sesekali mencoba menenangkanku yang
saat itu di rundung sedih bukan main.
Saat itu, aku hampir saja kufur. Aku
mulai marah dalam hati, aku marah mengapa jadwal kapal itu harus di tunda
mengapa??? Seandainya tidak molor sampai lebih 12 jam pastilah aku masih dapat
melihat dan menciumnya. Pikiran buruk perlahan merasuki pikiranku ‘’ betapa
tidak adilnya Allah’’ . Astagfirullah aku
beristigfar. Jangan biarkan setan merasuki hati dan pikranku selanjutnya aku
berusaha untuk berhuznudzon sama Allah. Di bantu kakakku aku meyakini bahwa
semua yang bernyawa akan kembali kepada-Nya. Mungkin Allah mempunyai rencana
yang indah di balik itu semua. Dan pastilah Allah begitu mencintainya hingga ia
lebih dulu menghadap kepada-Nya.
Tak berapa lama ku hubungi ayahku
untuk memastikan kembali. Dan ia membenarkan perihal tersebut tak kuasa mendengarkan ku hentikan pembicaraan itu. Tak lama
kemudian ibu menelpon dan memintaku untuk sabar, ikhlas dan tetap tawakkal. Ibupun
menanyakan tentang penguburannya aku dan kakak menyepakati lebih cepat lebih
baik sebab tak mungkin aku dan kakak mendapati waktu penguburannya karena
perjalanan kami masih jauh akhirnya di putuskan esok pukul 10.00 WITA almarhumah
akan di kebumikan.
Memori akan kebersaman almarhumah
bersamaku menyelimuti perjalanan kami. Alm. Terlahir normal hanya saja saat
menginjak usia dua tahun sempat terkena demam tinggi, pengobatan yang tidak memadai
membuat pertumbuhannya upnormal. Tangan kanan serta kaki kirinya tidak
berfungsi baik. Otak kecilnya juga mempunyai masalah juga ayan yang menemani
hari-harinya sampai dengan alm. Pergi meninggalkan
kami selamanya pun tidak ada perubahan
yang berarti baik dalam hal berbicara dan beraktivitas semuanya masih perlu
bantuan. Padahal pengobatan yang telah di upayakan oleh ayah dan ibu untuknya mau di bilang sudah maksimal.
Alm. Adalah gadis yang periang,
pecinta anak-anakJ, kadang
temperament. Tapi sangat penyayang. kalau ada salah seorang dari keluarga yang
sakit dialah orang pertama yang paling gelisah sampai makannya pun tak
bergairah padahal kalau soal makanan dia jagonya. Ku ingat saat ayah harus di
rawat inap di rumah sakit, dia yang paling gelisah di antara semua keluarga
pokoknya mau nelponnn terus Tanya bagaimana kabar ayah karena kebetulan dia
tidak bisa di bawa ke rumah sakit Karena tubuhnya yang besar dan repot kalau di
bawa bepergian. Sempat suatu ketika ku mendengar ia berdoa dengan cara bicara
dan bahasanya sendiri yang agaknya bisa ku pahami’’ bapak embuh yaa awwah
aamiing’’ (kurang lebih maksudnya semoga bapak sembuh yaaa Allah, aamiin) Jsebutnya berulang-ulang
sembari salah satu tangannya ia tengadahkan ke atas layaknya orang yang sedang
berdoa. Saat itu aku benar-benar malu, bagaimana tidak orang seperti alm. saja
begitu menyayangi ayah. Padahal mau di bilang alm. dan ayah tak cocok karena
dua-duanya sama tempramen. Sedang aku????? Manusia yang di beri tubuh sempurna
namun sering membangkang sma ayah???? AKU MALU…!!!!!!!!!!!!
Kembali pula teringat olehku saat
ku masih tinggal di maumere, aku sering bangun tengah malam untuk ke kamar mandi mana
kamar mandinya terpisah dari rumah terkadang membuatku jadi penakut untuk keluar
sendirian. Ku bangunkan yang lain untuk menemaniku namun mereka malah tetap
lelap dalam tidurnya. Aku tak habis akal lalu ku bangunkan alm. untuk
menemaniku, ia terbangun dan dengan wajah tersenyum ia menemaniku lalu
menungguku di depan kamar mandi sendirian tanpa protes apa-apa.
Pernah juga hal lucu yang
membuatku tertawa saat ia marah sama ayah, ia masuk ke kamar mengambil tas
ransel yang ada gambar boneka di depannya kemudian mengambil pakainannya dalam
lemari dan memasukkan ke dalam ransel tersebut, setelah itu ia berdiri di depan
rumah sembari mengotak-atik hp mainannya layaknya orang yang sedang smsan. Aku menggodanya
‘’mau kemana py??’’, ‘’pi ayu ne ojek’’(maksudnya mau pergi ke ayu naik ojek)
jawabnya dengan wajah cemberut.(ayu kakakku yang saat itu sedang di Makassar). JJJ
Juga hal-hal lainnya seperti
hobynya nonton sinema pagi indosiar yang ada siluman-silumannya ituJ, atau nonton inbox di
SCTV sambil sesekali ikut bernyanyi ala kadarnya yang tidak seorangpun yang
paham apa yang ia nyanyikanJ,
mandi hingga lupa waktu sampai tetanggaku pun menjulukinya ‘’ratu air’’JJJ, berlagak
sedang belajar kalau malam sambil mencoret-coret buku tulis kamiJ, berlagak sedang
telponan entah sama siapa sambil hp mainan di sandarkan di daun telingaJ. Dan yang paling tak
bisa ku lupa kebiasaanya ialah saat ku masih duduk di bangku SMA biasanya
pagi-pagi kita pada ngumpul di dapur buat sarapan dia juga yang sudah mandi dan
bedakan yang tebalnya 5 centi mungkin (heheh…) datang buat sarapan, nanti
bersamaan kami menggodanya ‘’ warung belum buka’’ dengan tawanya ia berkata’’
aaaiiiaahh’’ .. sembari memutar badannya dan membanting langkah kakinya yang
mengeluarkan suara laksana raksasa berjalan.. J
lalu kami kembali memanggilnya bahwa warung sudah buka dengan berlari kecil ia
datang dan kami pun tertawa bersama.
Semua tentangnya memenuhi
kepalaku sampaiku tiba di depan rumah pukul 01.00 WITA , ibu beserta kakak dan
tetanggaku menjemput kami di pintu bis. ku lihat tenda yang telah terpasang di
halaman rumah juga beberapa pria yang duduk di bawah tenda. Tanpa terus memerhatikan
aku berjalan memasuki pintu rumah ku. Sesampainya di dalam aku masuk ke kamar
di susul k’wana juga adekku yana yang mau menunjukkan foto-foto alm. sejak
sakit hingga ia berpulang. Sedih melihatnya.. betapa menderitanya alm. sewaktu
sakit pikiirku yang mana rencananya akan di bawa ke rumah sakit setibaku di
rumah, ada sedikit kekecewaan karena terlambat membawa ke rumah sakit. namun,
aku lega melihat foto sesaat setelah ia berpulang sebab terpancar senyuman
kecil di bibirnya juga raut wajahnya yang seperti raut wajah kebahagiaan. Keluarga
juga heran dengan bau tubuhnya saat sakit itu tiba-tiba lenyap entah kemana.
Subhanallah… aku iri denganmu dekJJJ
Inilah rencana indah Allah
untukmu.. inilah janji-Nya.. Sebab Allah
begitu mencintaimu.. sudah cukup penderitaan yang kau rasakan saat singgah di dunia fatamorgana ini. Dan kau sekalipun tak pernah mengeluh akan keadaanmu, akan hidupmu sama sekali TIDAK!!!
Aku yakin sayang kamu pasti telah
mendapat tempat yang indah di sisi-Nya.
Padahal tujuh belas hari sebelumnya ku sempat
berpamitan denganmu. Saat aku kesana untuk mengambil ijasah guna mengurus
proses registrasi di kampus impianku. Pernah ayah menelponku dan menceritakan
bahwa kau mencari-cari ku selepas ku berpamitan denganmu. Dan beberapa hari
setibaku di Makassar ku mendapati kabar kau sudah beberapa hari tak sadarkan
diri dan itu membuatku bergegas untuk kembali pulang ke maumere dan menemuimu…
hanya untuk menemuimu. Namun, Allah berkehendak lain kita tak di pertemukan
lagi meski hanya tuk melihat jasadmu yang sudah terbungkus kafan. Kau tahu dek, betapa aku merindukanmu
bahkan sampai saat ku mengetik tulisan ini ku masih merindukanmu. Tapi, insya
Allah dek semoga kelak kita kembali di persatukan kembali di surgaNya kelak,
aamiin
Darimu.. aku belajar tegar..
Darimu.. aku belajar sabar..
Darimu.. aku belajar ikhlas..
Darimu aku belajar tentang
kasih sayang..
Dan darimu pula aku belajar tentang
arti hidup..
Sungguh… kau bukanlah beban
seperti yang orang-orang bilang yang di kirimkankan Allah
Melainkan Anugrah.. Emas.. yang tiada ternilai..
We miss u honey….
Setiap kali ku melihat barang-barang kesukaanmu rasanya air
mata ini sulit terbendung sama ketika kemaren ku melihat toko mainan yang
memajang mainan masak-masakan juga handphone mainan. Rasanya ingin ku beli
namun untuk siapa??? Lucu…J
Ku share tulisan ini dengan niat agar kita senantiasa
huznudzon sama Allah..
sebab Dia lebih tahu apa yang terbaik untuk kita..